Selasa, 25 Maret 2014

GUIDANCE? Apa tuhhh?

Pertama kali mendengar kata "GUIDANCE" yang terlintas dipikiran kita pasti tidak jauh dari makna membantu, membimbing, dsb. Yappp, bener banget...
Guidance is total process of giving assistance by qualified person to help him identify his strengths and weakness, potensials, abilities and interest in making wise decisions and choices. Jadi... guidance merupakan proses keseluruhan dalam memberikan bantuan yang dilakukan oleh orang-orang yang memenuhi syarat dengan tujuan atau maksud tertentu.
Setiap individu pastilah membutuhkan bantuan dari orang lain dalam hal apapun. Lalu, apa sih yang membuat individu itu membutuhkan bantuan dari orang lain? Dan mengapa kita membutuhkan guidance? Untuk bisa menjawabnya kita bisa lihat dari dua perspektif, yaitu perspektif psikologi dan perspektif religi.

Perspektif Psikologi
Individual Differences
Pada dasarnya individu itu unique, memiliki perbedaan dalam hal personality, fisik, dll sekalipun mereka dilahirkan kembar. Misalkan, seorang Ibu melahirkan dua orang anak kembar identik berjenis kelamin perempuan. Anak A memiliki sifat yang rajin, hemat, penyabar, sedangkan B memiliki sifat pemalas, boros dan pemarah. Walaupun kedua anak tersebut memiliki wajah dan penampilan yang sama sehingga sulit dibedakan, tetapi mereka memiliki sifat yang berbeda. Jadi, kita itu harus bisa menyesuaikan diri dan memahami setiap perbedaan individu karena kalau tidak dapat menimbulkan konflik social.
Human Activity yang bersifat dinamis mengharuskan kita untuk bekerja sama dengan orang lain dalam mencapai suatu tujuan, sehingga kita pasti membutuhkan bantuan dari orang lain dalam hal apapun.
Continuous Guidance yang merupakan bagian dari proses perkembangan manusia. Dimana setiap tahapan yang dilewati pastilah memerlukan bimbingan yang berkesinambungan sepanjang hayat dari mulai lahir hingga meninggal.
Jadi, mengapa kita membutuhkan guidance? Karena setiap individu itu unik, bersifat dinamis sehingga membutuhkan continuous guidance sepanjang hidupnya.
Human Needs
Manusia secara naluri membutuhkan :
·         Loved (dicintai, dikasihi)
·         Accepted (diterima)
·         Acknowledge (diakui oleh orang lain)
·         Attitude (mengembangkan sikap tertentu, sikap terhadap lingkungan, perbedaan individu dan peraturan)
·         Thinking (pola pikir yang dikembangkan) berupa :
a.       Critical Thinking : pola berpikir dimana individu mampu melihat sesuatu dari dua perspektif yang berbeda.
b.      Analitical Thinking : individu mampu menganalisa dari dua perspektif, melihat kekurangan dan kelebihan dari suatu masalah.
c.       Creative Thinking : individu mampu menciptakan sesuatu yang belum ada, tetapi tidak selalu menciptakan sesuatu yang baru dan belum pernah ada, bisa juga memodifikasi dan memperbaharui sesuatu.
Oleh karena pola pikir berbeda-beda, maka tidak bisa terjadi secara instan, harus membutuhkan proses. 

Perspektif Religi
Ada dua kata kunci, yaitu fitrah dan nafs.

Fitrah (purity/pure, innocent)
Fitrah merupakan potensi bawaan yang dimiliki manusia. Seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut ini.
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يَـوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ- وَفِى رِوَايَةٍ: عَلَى هَذِهِ الْمِلَّةِ- فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانَهُ أَوْيُنَصِّرَانَهُ أَوْيُمَجِّسَانَهُ، كَمَا تُوْلَدُ بَهِيْمَةٌ جَمْعَاءَ، هَلْ تُحِسُّوْنَ فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ؟ -

Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah”—dalam riwayat lain disebutkan: “Dalam keadaan memeluk agama ini—Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi sebagaimana seekor binatang dilahirkan dalam keadaan utuh (sempurna), apakah kalian mendapatinya dalam keadaan terpotong (cacat)” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits tersebut, yang dimaksud fitrah adalah meyakini keimanannya. Seseorang mendapatkan atau diberikan potensi bawaan sejak berusia 120 hari atau 4 bulan dalam kandungan, pada saat Allah SWT meniupkan ruh pada janin, disitulah potensi bawaan didapatkan. Potensi bawaan yang diberikan oleh Allah SWT berupa gambaran dari potensi-potensi ketuhanan yang berjumlah 99 atau dikenal dalam islam dengan asmaul husna. Tetapi, potensi yang diberikan kepada manusia sangat terbatas pembentukannya dalam kondisi tertentu. Misalnya, penglihatan, kita diberikan oleh Allah penglihatan yang terbatas, sehingga kita hanya bisa melihat dalam jarak tertentu dan  tidak bisa tembus pandang. Keterbatasan itu merupakan nikmat tersendiri bagi setiap manusia karena Tuhan tidak memiliki batas. 

Nafs
Dalam Al-Quran ada tiga tingkatan jiwa, yaitu :
1. Jiwa yang cenderung melakukan kejahatan untuk mendapatkan kenikmatan, menghindari yang menyakitkan.
2. Jiwa yang kalau melakukan kesalahan cenderung menyalahkan dirinya sendiri.
3. Jiwa yang tenang.
Dengan ketiga tingkatan tersebut, hirarkinya orang yang melakukan kejahatan lebih besar di dunia ini daripada orang yang berbuat kebaikan.

Sehingga, fungsi Guidance dan Counseling adalah untuk mengurangi orang-orang yang memiliki jiwa tingkat 1 ke jiwa tingkat 2, jiwa tingkat 2 ke jiwa tingkat 3. Dan jika sudah mencapai tingkat atas, tugas guidance adalah untuk menjaga dan merehabilitasi, menjaga perkembangan yang sudah dicapai dari ketiga tingkatan tersebut.

Ruang Lingkup Guidance
  • Personnal Guidance = membantu masalah yang dihadapi dalam bidang pribadi/personal
  • Educational Guidance = membantu masalah yang dihadapi dalam bidang pendidikan
  • Vocational Guidance = membantu masalah dalam bidang pengembangan karir seseorang
  • Social Guidance = membantu masalah dalam lingkungan sosial 
Fungsi Guidance
Seperti yang sudah dijelaskan di post sebelumnya, fungsi guidance ada empat, yaitu :
  • Pretentive Function
  • Developmental Function
  • Currative Function
  • Rehabilitative Function 
Type of Guidance Services
Ada tujuh jenis layanan guidance dan untuk memudahkan kita menghafalnya bisa dengan OPIICFR. Dimana yang dimaksud dengan OPIICFR yaitu :
Orientation
Placement
Individual Inventory
Information Services
Counseling Services
Follow Up 
Risets and Evaluation

Hubungan Antara Education, Guidance dan Counseling
Education is simply device as transfer of knowledge antara guru dengan murid, orangtua dengan anak, kakak dengan adik, dll. Education adalah penanaman nilai-nilai moral, tidak hanya pencapaian akademik yang tinggi tetapi juga moral yang baik dari satu generasi ke generasi yang lain. 
Jadi, antara Education, Guidance dan Counseling memiliki hubungan yang erat dan saling berkaitan satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan. Jika Guidance dipisahkan dari Counseling maka tidak bisa disebut Education, sebaliknya, jika Education dipisahkan dari Guidance maka tidak bisa dikatakan Counseling.


Okay, sekian dan terimakasih sudah membaca... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar